Rabu, 14 Juni 2017

Pengalaman Magang

Pengalaman Magang II di SD Kota Semarang


Saya mendapatkan tugas untuk magang di salah satu SD Negeri Kota Semarang yang terletak di tengah pasar. Disini saya menjadi mengetahui kondisi dan keadaann sekolah namun juga ada beberapa permasalahan yang saya dapatkan di SD Negeri ini. SD Negeri ini hanya mempunyai 3 kelas dan 1 ruang kepala sekolah. Untuk kelas satu dan dua terpaksa digunakan secarabergantian dan berbagai ruangan dengan guru yang tidak mempunyai ruangan dan hanya disekat menggunakan lemari. Kurikulumyang digunakan yaitu KTSP pada kelas 2,3,5,dan 6 kemudian kurikulum 2013 pada kelas 1 dan 4. Kondisi bangunan sekolahpun kurang strategis. Kemudian pada lingkungan sekolah yang berada pada tengah pasar dan rumah warga. Kepala sekolah mengatakan setiap tahun ajaran baru selalu kekurangan murid, karna pada saat pendaftaran keadaan kondisi sekolah rob. Penurunan siswa dialami sejak dua tahun terakhir karena rob yang mengenangi sekolah. Rob terjadi setelah dilakukannya peninggian dilingkungan sekitar sekolah mulai dari gang-gang hingga jalan depan sekolah.


Kondisi siswa di SD Negeri ini berasal dari keluarga menengah kebawah, saya juga mendapatkan informasi bahwa ada salah satu siswa tidak masuk sekolah karena selama lima hari siswa tersebut mengamen di dekat salah satu Universitas. Dari wawancara yang saya lakukan bahwa orangtua masa bodoh dengan anaknya. Jadi siswa kurangnya perhatian dari orangtua. Siswa-siswa di SD Negeri ini kurang antusias pada saat kegiatan belajar mengajar, masih banyak yang masih bergurau sendiri apa lagi saat guru meninggalkan kelas siswa mulai ramai dan berlari-lari antara siswa laki-laki dan perempuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar