Pengalaman
Magang II di SD Kota Semarang
Saya
mendapatkan tugas untuk magang di salah satu SD Negeri Kota Semarang yang
terletak di tengah pasar. Disini saya menjadi mengetahui kondisi dan keadaann
sekolah namun juga ada beberapa permasalahan yang saya dapatkan di SD Negeri
ini. SD Negeri ini hanya mempunyai 3 kelas dan 1 ruang kepala sekolah. Untuk kelas
satu dan dua terpaksa digunakan secarabergantian dan berbagai ruangan dengan
guru yang tidak mempunyai ruangan dan hanya disekat menggunakan lemari. Kurikulumyang
digunakan yaitu KTSP pada kelas 2,3,5,dan 6 kemudian kurikulum 2013 pada kelas
1 dan 4. Kondisi bangunan sekolahpun kurang strategis. Kemudian pada lingkungan
sekolah yang berada pada tengah pasar dan rumah warga. Kepala sekolah
mengatakan setiap tahun ajaran baru selalu kekurangan murid, karna pada saat
pendaftaran keadaan kondisi sekolah rob. Penurunan siswa dialami sejak dua
tahun terakhir karena rob yang mengenangi sekolah. Rob terjadi setelah
dilakukannya peninggian dilingkungan sekitar sekolah mulai dari gang-gang
hingga jalan depan sekolah.
Kondisi
siswa di SD Negeri ini berasal dari keluarga menengah kebawah, saya juga
mendapatkan informasi bahwa ada salah satu siswa tidak masuk sekolah karena
selama lima hari siswa tersebut mengamen di dekat salah satu Universitas. Dari wawancara
yang saya lakukan bahwa orangtua masa bodoh dengan anaknya. Jadi siswa
kurangnya perhatian dari orangtua. Siswa-siswa di SD Negeri ini kurang antusias
pada saat kegiatan belajar mengajar, masih banyak yang masih bergurau sendiri
apa lagi saat guru meninggalkan kelas siswa mulai ramai dan berlari-lari antara
siswa laki-laki dan perempuan.